Sabtu, November 28, 2009

MENYANYI DARI HATI

Selama tiga bulan terakhir tahun 1990 ini, saya mendapatkan kesempatan untuk melayani dalam singspiration team Persekutuan Pemuda kita. Saya sungguh bersyukur atas kesempatan ini. Melayani dengan team ini sungguh telah menjadi berkat bagi saya.

Ada satu hal yang saya ingin bagikan kepada anda sekalian dari pengalaman saya dalam pelayanan ini. Sebagai anggota singspiration team, saya belajar banyak lagu-lagu yang sangat baik syairnya. Namun sering kali, ketika saya menyanyi di muka persekutuan, saya sadar bahwa syair itu sedang mengungkapkan sesuatu yang saya tidak layak katakan. Dan saya yakin jikalau anda perhatikan kata-kata dari lagu yang anda nyanyikan di gereja, mungkin sekali-kali anda akan tertegur oleh apa yang anda nyanyikan.

Sebagai ilustrasi, saya akan memakai lagu yang ditulis oleh Ir. Niko, berjudul "Aku Mengasihi Yesus".

Aku mengasihi Engkau Yesus
Dengan segenap hatiku
Aku mengasihi Engkau Yesus
Dengan segenap jiwaku
Kurenungkan firmanMu siang dan malam
Kupegang p'rintahMu dan kulakukan
Engkau tahu ya Tuhan tujuan hidupku
Hanyalah untuk menyenangkan hatiMu

Lagu ini sudah beberapa kali dinyanyikan dalam Persekutuan Pemuda. Sungguh suatu lagu dengan syair dan melodi yang indah. Tetapi, saya ingin mengajak anda untuk memperhatikan kata-kata di atas dan mengintrospeksi diri sendiri, apakah syair itu sungguh-sungguh sudah diaplikasikan dalam hidup kita. Ir. Niko menulis lagu ini sebagai ungkapan hatinya kepada Tuhan. Ketika kita menyanyikannya, lagu ini seharusnya juga menjadi ungkapan hati kita. Tetapi, sungguhkah syair lagu ini merefleksikan diri kita yang sebenarnya?

Paragraf pertama lagu di atas menyatakan bahwa kita mengasihi Tuhan Yesus dengan segenap hati dan jiwa. Apakah kita sungguh mengasihi Dia dengan segenap hati kita dan jiwa kita? Mengasihi dengan segenap hati dan jiwa berarti mengasihi dengan 100%. Kasih kita hanya diarahkan kepada Tuhan saja; Tuhan yang nomor satu, dan tidak ada yang lainnya yang lebih utama dari Dia. Berarti, kalau pada jam kebaktian hari Minggu ada teman kita yang mengadakan suatu pesta dan mengundang kita, kita harus datang ke gereja walaupun harus menolak undangan itu dan mungkin dicap sombong atau sok rohani oleh teman kita itu. Berarti, kita harus tiap hari baca Alkitab dan berdoa, karena Tuhan yang kita kasihi rindu untuk bersekutu dengan anak-anakNya. Berarti, kita harus rela melayani Tuhan dengan segala yang kita miliki, walaupun itu berarti kita harus buang waktu, tenaga, uang, bensin, atau dipermalukan, menjadi kesal, menjadi kecewa, dan lain sebagainya. Kita harus melayani, dan melayani dengan tekun, dan melayani tanpa bersungut-sungut.

Paragraf kedua dimulai dengan pernyataan bahwa kita merenungkan firman Tuhan siang dan malam. Apakah kita sungguh merenungkan firmanNya siang dan malam? Hal apa yang sebenarnya ada di dalam pikiran kita sepanjang hari? Sungguhkah itu firman Tuhan, ataukah sekolah kita, pekerjaan kita, mobil kita, uang kita, pacar kita, ataukah kata-kata si A yang menyakitkan hati, sifat si B yang kita tidak sukai, atau yang lainnya? Kalimat kedua dari paragraf kedua menyatakan bahwa kita memegang perintah-perintah Tuhan dan melakukannya. Sungguhkah kita sudah melakukan apa yang Tuhan perintahkan? Tuhan menyuruh kita untuk tidak berkuatir. Apakah kita sungguh tidak lagi berkuatir, melainkan menyerahkan semua kuatir kita kepadaNya? Tuhan menyuruh kita untuk mencari dulu KerajaanNya. Apakah kita sungguh mengutamakan kepentinganNya lebih dari kepentingan-kepentingan pribadi? Yesus menyuruh kita untuk mengasihi sesama kita seperti mengasihi diri sendiri. Sudahkah kita melakukan hal itu? Tuhan perintahkan kita untuk mengabarkan Injil. Adakah kita melakukan hal itu? Dan bagian terakhir syair ini menyatakan bahwa tujuan hidup kita adalah untuk menyenangkan hati Tuhan, dan Tuhan tahu akan hal itu. Apakah sungguh kita hidup untuk menyenangkan Tuhan? Adakah kita bersekolah untuk menyenangkan hatiNya, atau supaya kelak kita dapat pulang ke Indonesia dan membangun sebuah perusahaan yang besar dan menjadi kaya raya? Adakah kita bekerja untuk menyenangkan hatiNya, atau supaya harta kita bertambah sehingga kita dapat punya pakaian yang lebih banyak dan indah, mobil yang lebih canggih, rumah yang lebih besar dan mewah? Di hadapan Tuhan tidak ada rahasia; Dia tahu tujuan hidup kita yang sebenarnya, sekalipun di dalam nyanyian kita mengatakan bahwa tujuan hidup kita adalah untuk menyenangkan hatiNya. Jikalau kita menyanyikan kalimat di atas tetapi hidup kita bukan untuk Tuhan, berarti kita berdusta di hadapan manusia dan Tuhan!

Beberapa kali saya menyanyikan lagu ini di muka persekutuan, dan saya selalu tertegur oleh pertanyaan-pertanyaan di atas. Sementara saya mengucapkan syairnya, saya sadar bahwa saya belum mengasihi Tuhan Yesus dengan segenap hati dan jiwa, tidak merenungkan firmanNya siang dan malam, tidak melakukan perintah-perintahNya, dan hidup saya mempunyai tujuan lain selain menyenangkan hatiNya. Saya sadar bahwa kalau saya menyanyikan lagu ini, berarti saya berbohong. Saya tidak tahu mengenai anda sekalian. Tetapi saya menghimbau supaya ketika anda menyanyi, bukan saja lagu ini tetapi juga lagu-lagu rohani lainnya, jangan hanya menyanyi tanpa memikirkan apa yang tertulis dalam syairnya, melainkan bertanyalah kepada diri sendiri apakah anda dapat meng-amin-i syair itu. Saya tidak mengusulkan bahwa kalau anda belum sungguh menghayati syair suatu lagu, anda tidak boleh menyanyikannya. Tidak! Yang saya maksud adalah, kalau anda menyanyikan suatu lagu rohani yang baik, dan mendapatkan bahwa syair lagu itu belum nyata dalam hidup anda, pakailah syair itu sebagai tantangan untuk merubah hidup anda, sehingga di kemudian hari anda dapat menyanyikannya dan meng-amin-inya juga. Harapan saya adalah supaya untuk semua lagu, kita dapat menyanyi bukan hanya dengan mulut, tetapi juga dari hati.

Catatan: Artikel ini ditulis ketika saya melayani di Persekutuan Pemuda di GKI Lake Avenue, California, USA

Jumat, November 13, 2009

DOKTRIN - Bagian 3

Dalam bagian pertama sudah saya jabarkan empat golongan doktrin Kristen dan implikasinya dalam hal pembedaan denominasi dalam dunia Kristen. Di sana telah disinggung bahwa doktrin-doktrin dasar (essential doctrines) adalah yang paling penting, yang harus dipegang oleh setiap orang yang mau mengaku Kristen sejati. Oleh sebab itu pada kesempatan ini saya akan mencoba membahas secara singkat kelima doktrin dasar tersebut.

1. ALLAH TRITUNGGAL
Allah Tritunggal berarti Allah yang Alkitab ajarkan dan yang harus dipercaya oleh seorang Kristen adalah Allah yang esa dan sekaligus mempunyai 3 Pribadi. Hanya ada satu Allah secara natur, tetapi Allah yang esa naturnya ini terdiri dari 3 Pribadi yang berbeda dan sama-sama ada, yaitu Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Perlu diperhatikan bahwa fakta bahwa Allah itu esa tidak berarti Allah tidak mungkin mempunyai 3 Pribadi, karena kedua kualitas itu (esa dan jamak/3) adalah dalam kategori yang berbeda - esa secara natur tetapi jamak (3) secara kepribadian/oknum. Juga bahwa Allah terdiri dari 3 Pribadi tidak berarti orang Kristen menyembah 3 Allah (politeisme), karena ketiga pribadi itu esa dalam naturNya. Jadi, konsep Allah Tritunggal tidak menimbulkan kontradiksi logis, karena Allah itu "tri" dan "tunggal" sekaligus dalam hal yang berbeda.
Bukti Alkitabiah:
a. Allah itu esa: Ulangan 6:4
b. Pribadi "Bapa" disebut Allah: I Kor 8:6
c. Pribadi "Yesus" disebut Allah: Yoh 1:1, 18
d. Pribadi "Roh Kudus" disebut Allah: KIS 5:3-4
e. Karena Alkitab mengajarkan hanya ada satu Allah, dan sekaligus menyebut 3 Pribadi (Bapa, Yesus, Roh Kudus) sebagai Allah, jadi Alkitab mengajarkan Allah yang esa dengan 3 Pribadi, ie, Allah Tritunggal.

2. YESUS - ALLAH DAN MANUSIA
Yesus memang tokoh sejarah yang hidup sekitar 2000 tahun yang lalu. Tetapi Dia lebih dari sekedar manusia seperti kita, Dia adalah juga Allah sendiri. Yesus tidak lebih rendah dari Allah, walaupun Dia juga mempunyai natur manusia. Yesus juga bukan salah satu Allah, karena hanya ada 1 Allah (esa). Yesus adalah 100% manusia dan juga 100% Allah.
Bukti Alkitabiah:
Yoh 1:1, 18; Yoh 20:28; dll

3. KEBANGKITAN YESUS
Alkitab mengajarkan bahwa Yesus bangkit:
a. Dengan tubuh jasmaniah/material, yakni tulang dan daging yang dapat dijamah.
b. Dengan tubuhNya sendiri, yakni yang 3 hari sebelumnya disiksa dan digantung di atas kayu salib.
Bukti Alkitabiah:
Lukas 24:37-39; dll.

4. KARYA PENEBUSAN YESUS
Yesus menanggung hukuman dosa ganti kita. Karya Yesus itu sudah sempurna untuk memberikan keselamatan total bagi kita. Karya Yesus efektif untuk mengampuni kita dari SEMUA dosa kita.
Bukti Alkitabiah:
I Yoh 1:7,9; dll.

5. KESELAMATAN
Keselamatan adalah semata-mata karena kasih karunia Allah, jadi pemberian Allah, bukan hasil usaha kita sendiri, sebagaimana baiknya perbuatan kita itu. Kita tidak dapat membeli keselamatan dari Allah dengan perbuatan kita. Keselamatan hanya dapat kita peroleh dari Allah sebagai suatu hadiah.
Bukti Alkitabiah:
Ef 2:8-9; dll.

Sumber: A lecture by Craig Hawkins, “Gospel and the Cults", Simon Greenleaf University, California, USA.


Catatan: Ditulis ketika kuliah di CalPoly Pomona, California, USA

Jumat, November 06, 2009

DOKTRIN - Bagian 2

Keempat golongan doktrin di atas disusun dari yang paling penting ke yang tidak penting. Essential doctrines harus dipegang oleh setiap orang yang mengaku sebagai orang Kristen, karena mereka menyangkut ajaran-ajaran pokok dari Alkitab - mengenai Allah, Juruselamat kita Yesus Kristus dan karya keselamatan bagi kita. Cardinal doctrines adalah doktrin-doktrin yang penting, tetapi seorang dapatlah juga Kristen jikalau tidak menerima beberapa dari doktrin kardinal, misalnya tidak sependapat dengan pandangan yang mainstream. Tertiary (third order) doctrines lebih rendah lagi prioritasnya. Kebanyakan orang Kristen tidak setuju satu dengan yang lain. Bahkan inilah yang banyak membuat denominasi. Sedangkan peripheral doctrines adalah ajaran-ajaran sampingan yang tidak penting.

Seperti yang telah dikatakan di atas, umat Kristen yang sejati harus memegang kelima doktrin dasar (essential doctrines) - ini tidak dapat ditawar. Tetapi untuk doktrin-doktrin lainnya, umat Kristen dapat "setuju untuk tidak setuju" dan tetap adalah Kristen. Pembedaan denominasi yang didasarkan pada doktrin tingkat tiga (tertiary doctrines) tidak menandakan perpecahan dalam dunia ke-Kristen-an, karena semua denominasi ini, walaupun berbeda pendapat dalam doktrin-doktrin ini, tetap bersatu dalam doktrin-doktrin dasar, sehingga semua tetap orang Kristen. Pembedaan denominasi, dll itu lebih merupakan variasi dalam dunia Kristen, bukan perpecahan.

Masalahnya, sering kali orang Kristen tidak menyadari tingkatan prioritas doktrin dan kepercayaan Kristen. Akibatnya, ketika ada orang yang berbeda pandangan dengan kita, lalu kita menyatakan dia salah, kurang sempurna atau bukan Kristen sejati. Mestinya kita lihat dulu, perbedaan dalam doktrin yang mana yang terjadi. Kalau memang berbeda dalam doktrin dasar (misalnya dengan ajaran-ajaran sesat seperti Mormonisme, Saksi Jehovah, dll), maka memanglah mereka yang tidak memegang doktrin dasar adalah sesat. Tetapi jikalau terjadi perbedaan pendapat dalam doktrin-doktrin lainnya, kita tidak boleh menghakimi mereka bahwa mereka jauh dari Allah - mereka tetap saudara kita dalam Kristus.


Bersambung ke bagian 3

Rabu, November 04, 2009

DOKTRIN - Bagian 1

Melihat perkembangan denominasi dan berbagai golongan Kristen sekarang ini, sering kita (atau orang lain) bertanya, apakah dunia Kristen sudah terpecah-belah? Apalagi kadang-kadang ada golongan yang menyatakan bahwa golongan/denominasi dialah saja yang murni, sedangkan yang lain tidak sempurna atau keliru. Apa sebenarnya yang menyatukan dan memisahkan berbagai denominasi dan golongan ini?

Dari sudut doktrin/ajaran, sebenarnya kita dapat tinjau dari macam doktrin itu. Ada empat macam doktrin, seperti yang akan dijabarkan di bawah ini:

ESSENTIAL DOCTRINES
1. Allah Tritunggal
2. Yesus - Allah dan manusia
3. Kebangkitan Yesus - jasmaniah (material) dan dengan tubuhNya sendiri
4. Penebusan Yesus - total
5. Keselamatan - hanya dengan iman berdasarkan anugerah

CARDINAL DOCTRINES
1. Kelahiran Yesus dari seorang perawan
2. Kitab Suci tidak mengandung kesalahan
3. Berbagai pandangan mengenai kedatangan Yesus yang kedua kali
4. Konsep mengenai gereja (eklesiologi)
5. Moralitas
6. Doktrin mengenai dosa
7. dan lain-lain

TERTIARY DOCTRINES
1. Jenis organisasi gereja (presbitarian, congregational, dll)
2. Cara baptisan
3. dan lain-lain

PERIPHERAL DOCTRINES
1. Macam jubah pastor
2. Macam musik dalam gereja (bolehkah memakai alat musik kontemporer, dll)
3. dan lain-lain


Bersambung ke bag 2