Sabtu, Februari 13, 2010

CALVINISME - Bagian 3

I = IRRESISTABLE GRACE

Poin ini mengajarkan bahwa mereka yang sudah dipilih Allah untuk menerima keselamatan akan pada akhirnya menerima keselamatan itu. Rencana Allah tidak akan gagal, melainkan akan berhasil membawa semua orang pilihan kepada keselamatan. Hal ini tidak berarti mereka yang terpilih tidak akan dapat /pernah berusaha menolak keselamatan itu, melainkan usaha mereka pada akhirnya tidak akan berhasil. Hal ini juga tidak berarti Allah memaksa mereka yang terpilih untuk menerima keselamatan sehingga mereka tidak bertindak dengan kehendak bebas mereka sendiri, melainkan Allah akan mempengaruhi mereka dengan menawarkan karunia yang begitu indahnya sehingga karunia itu tidak mungkin ditolak (irresistable grace) dan mereka ini akan memilih keselamatan yang ditawarkan dengan kehendak bebas mereka (Fil 2:13).

P = PERSEVERANCE OF THE SAINTS

Definisi: “That continuous operation of the Holy Spirit in the believers, by which the work of divine grace that is begun in the heart is continued and brought to completion.”

Jadi:

a) Mereka yang terpilih dan sungguh diselamatkan tidak akan pernah jatuh dari karunia keselamatan itu secara total, yakni kehilangan keselamatannya, walaupun mereke masih dapat tergelincir dalam dosa.

b) Kemampuan bertahan dalam keselamaton (persevere) bukanlah hasil pekerjaan manusia, melainkan karya Allah Roh Kudus.

Landasan Alkitabiah:

a) Yoh 10:27-29 -- tidak ada seorangpun yang dapat merengut orang percaya dari tangan Bapa.

b) Rom 11:29 -- Allah tidak akan menarik keselamatan dari mereka yang sudah Ia karuniai keselamatan.

c) Fil 1:6 -- Allah akan menyelesaikan pekerjaanNya (termasuk keselamatan).

d) II Tes 3:3; II Tim 1:12; 4:18 -- Allah akan menjaga orang percaya dari si jahat dan meneguhkan keselamatan mereka.

e) Rom 8:38,39 -- Tidak ada sesuatupun yang dapat memisahkan orang percaya dari Kristus.

f) Jikalau orang pilihan masih dapat kehilangan keselamatannya (yakni tidak bertahan, atau tidak persevere), berarti rancangan pilihan dan keselamatan Allah dapat gagal, dan ini bertentangan dengan kesaksian Alkitab.

g) Dosa mereka yang diselamatkan sudah dibayar dengan hidup dan darah Yesus. Harga dan pembayaran yang semahal ini tidak mungkin gagal dan ditarik kembali.

h) Yesus sendiri terus berdoa bagi orang percaya, dan doa Yesus selalu efektif (Yoh 11:42; Ibr 7:25). Doa Tuhan yang efektif ini akan selalu menjaga orang percaya pada keselamatannya.

Referensi:

Berkhof, Louis. Systematic Theology. Grand Rapids: WM.B. Eerdmans Publishing Co., 1988.

Elwell, Walter. Evangelical Dictionary of Theology. Grand Rapids: Baker Book House, 1989.

Sproul, R.C. Chosen by God. Wheaton: Tyndale House Publishers, Inc., 1986.

Catatan: Artikel ini pertama kali ditayangkan di milis FICA-NET setelah diadakannya Indonesian Christian Conference (ICC) ke-8.

Kamis, Februari 04, 2010

CALVINISME - Bag 2

L = LIMITED ATONEMENT

Masalah: Apakah kematian Yesus adalah untuk menyediakan keselamatan bagi sejumlah orang saja (mereka yang terpilih), atau
kematian Yesus adalah untuk menyediakan keselamatan bagi semua orang.

Posisi yang pertama dikenal sebagai “limited atonement” atau “particular redemption”, dan posisi yang kedua dikenal sebagai “unlimited atonement” atau “general redemption”.

Berikut ini saya akan menjabarkan argumentasi dari kedua posisi di atas:

Limited Atonement / Particular Redemption:

a) Definisi: Kematian Yesus CUKUP untuk semua orang tetapi EFISIEN hanya bagi mereka yang terpilih.

b) Alkitab mengajarkan bahwa Yesus mati untuk domba-dombaNya (Yoh 10:11,15), gerejaNya (KIS 20:28), orang-orang terpilih (Rom 8:32-35), dan umatNya (Mat 1:21).

c) Rancangan Allah tidak mungkin gagal, termasuk rancanganNya untuk memberikan keselamatan lewat Yesus Kristus. Jikalau kematian Yesus adalah untuk menebus dosa semua orang, maka seharusnya semua orang akan selemat. Tetapi Alkitab mengajarkan bahwa ada orang-orang yang pada akhirnya tidak selamat. Jadi, untuk percaya bahwa kematian Yesus menebus dosa semua orang dan sekaligus percaya bahwa ada orang-orang yang tidak akan selamat berarti rancangan Allah dapat gagal.

d) Jikalau kematian Yesus membayar dosa semua orang, dan ajaran Alkitab bahwa sebagian orang akan tidak selamat adalah benar, maka berarti Allah tidak adil kepada orang-orang yang tidak selamat ini, karena mereka terpaksa membayar sendiri dosa-dosa mereka yang sudah dibayar oleh kematian Yesus (dosa-dosa mereka dibayar 2 kali, yakni oleh Yesus dan oleh mereka sendiri, sedangkan dosa-dosa mereka yang terpillh dibayar hanya 1 kali, yakni oleh Yesus saja). Maka, kematian Yesus tidak mungkin membayar dosa semua orang, melainkan hanya bagi mereka yang terpilih saja.

e) Posisi UNlimited atonement secara logis mengarah ke universalisme, yakni ajaran bahwa semua orang akan pada akhirnya selamat (tidak ada yang dibuang ke neraka), karena toh Yesus sudah membayar dosa semua orang. Tetapi universalisme ini bertentangan dengan kesaksian Alkitab.

f) Kematian Yesus tidak hanya membuka KESEMPATAN bagi manusia untuk selamat, melainkan benar-benar MENYELAMATKAN, sehingga keselamatan itu pasti. Oleh sebab itu penebusan Yesus mesti terbatasi (limited) karena hanya sejumlah orang yang akan selamat pada akhirnya, yakni akan ada yang tidak selamat (Mat 18:11; Rom 5:10; II Kor 5:21; Gal 1:4; 3:13; Ef 1:7).

g) Keselamatan berdasarkan karunia dan bukan pekerjaan, termasuk pertobatan dan iman. Jikalau Yesus mati untuk semua orang, maka semua orang mestinya mendapatkan pertobatan dan iman juga. Tetapi ini berlawanan dengan ajaran Alkitab bahwa tidak semua orang akan bertobat dan beriman kepada Allah melalui Yesus.

h) Ayat-ayat yang mengatakan bahwa Yesus mati untuk “dunia” berarti dunia dari orang-orang yang terpilih, dunia orang percaya, gereja atau segenap bangsa, bukan seluruh umat manusia. Sedangkan ayat-ayat yang mengajarkan bahwa Yesus mati untuk "semua orang" harus dimengerti sebagai semua golongan orang, bukan seluruh umat manusia.

Unlimited Atonement / General Redemption:

a) Definisi: Yesus mati untuk semua orang; kepada mereka yang percaya, penebusan itu diaplikasikan kepada mereka, tetapi kepada mereka yang tidak percaya, penebusan itu tidak diaplikasikan kepada mereka.

b) Posisi ini adalah posisi yang dipegang dalam sejarah gereja dan oleh berbagai teolog besar, antara lain Luther, Melanchon, Bullinger, dan bahkan Calvin sendiri agaknya memegang posisi ini pada waktu-waktu tertentu.

c) Alkitab mengajarkan bahwa Yesus mati untuk semua orang, dan itu harus dimengerti dalam makna yang normal-nya / literal (Yes 53:6; 1 Yoh 2:2; I Tim 2: 1-6; 4:10; Ibr 2:4).

d) Alkitab mengajarkan bahwa Yesus memikul dosa seluruh dunia dan adalah Juru¬selamat dunia. “Dunia” di sini adalah dunia yang membenci Allah, yang menolak Kristus dan dikuasai Iblis, tetapi tidak pernah berarti gereja atau orang-orang pilihan.

e) Posisi UNlimited atonement tidak mesti mengarah ke universalisme, yakni percaya bahwa Yesus mati untuk semua orang tidak berarti semua orang harus diselamatkan, karena keselamatan menuntut seseorang untuk menerima penebusan Yesus itu juga.

f) Dosa-dosa mereka yang tidak selamat tidak dibayar 2 kali karena mereka telah menolak pembayaran yang Yesus tawarkan melalui kematianNya. Jadi Allah tidak bertindak tidak adil dengan mengharuskan mereka membayar untuk dosa-dosa mereka sendiri di neraka.

g) Memang benar bahwa kematian Yesus hanya efektif untuk domba-dombaNya, umatNya, dan orang-orang terpilih, tetapi ini tidak berarti Yesus memang mati hanya untuk mereka saja.

h) Alkitab mengajarkan bahwa Yesus mati untuk orang-orang berdosa (I Tim, 1:15; Rom 5:6-8). “Orang berdosa” tidak pernah berarti gereja atau orang-orang pilihan, melainkan berarti seluruh umat manusia yang berdosa ini.

i) Allah mengundang semua orang untuk percaya dan menerima keselamatan. Jikalau Allah hanya ingin menyelamatkan sebagian orang berarti undanganNya yang universal itu adalah palsu.


Bersambung ke bagian 3