Sabtu, Januari 03, 2009

PERGUMULAN DOSA

Mengenai masalah dosa dalam diri seorang Kristen, saya mungkin dapat bagikan sedikit dari pengalaman saya. Saya juga pernah merasakan sakit hati yang sangat mendalam, ketika saya menyadari bahwa setelah bertahun-tahun menjadi pengikut Kristus, saya masih saja berbuat hal-hal yang sangat nyata adalah dosa. Di dalam hati and pikiran, saya tahu apa yang benar and yang salah menurut Firman Tuhan, and saya juga sudah berkali-kali bertekad untuk melakukan yang benar and meninggalkan yang salah. Tetapi anehnya, banyak kali tekad itu tidak mampu saya penuhi, di mana saya masih saja melakukan apa yang saya tahu pasti tidak patut dilakukan. Pikiran dan hati saya tahu akan kebenaran, tetapi tidak kuasa untuk menjalankannya dalam hidup sehari-hari.

Lalu pada suatu hari, saya membaca surat Roma 7:7-25. Saya tertegun ketika membaca bahwa Rasul Paulus sendiri mempunyai pergumulan yang sama dengan saya (dan banyak orang Kristen). Di ayat 15 beliau berkata, "I do not understand what I do. For what I want to do I do not do, but what I hate I do." (versi NIV). Tidak ada ayat lain lagi yang lebih tepat melukiskan pergumulan saya dengan dosa selain ayat ini, dan ayat ini aslinya ditulis oleh Rasul Paulus sendiri. Hal ini menunjukkan pada saya bahwa semua orang Kristen, selama masih hidup di dunia, seberapa pun tinggi rohaninya, tidak luput dari tarikan dosa. Jikalau Paulus sendiri mengalami pergumulan ini, apalagi kita yang hanya awam?

Rasul Paulus tidak hanya menulis tentang pergumulannya, tetapi juga menyatakan penyebabnya. "So I find this law at work: When I want to do good, evil is right there with me. For in my inner being I delight in God's law; but I see another law at work in the members of my body, waging war against the law of my mind and making me a prisoner of the law of sin at work within my members" (vv 21-23). Seorang Kristen yang sudah ditebus dengan darah Kristus masih merupakan seorang manusia biasa. Kita sudah dinyatakan benar oleh Allah, tetapi nature kita masihlah manusia yang sudah jatuh dun rusak. Oleh sebab itu, selama kita masih di dunia, kita pasti akan terus ditarik kepada dosa. Tarikan dosa dan nature baru kita dalam Kristus adalah 2 kekuatan yang bertolak belakang, yang merupakan peperangan di dalam diri kita. Suka atau tidak suka, this is a fact of life!

Rasul Paulus jugu memberikan solusi, yaitu "What a wretched man I am! Who will rescue me from this body of death? Thanks be to God - through Jesus Christ our Lord!" (vv 24-25). Membaca ayat ini adalah penghiburan bagi saya. Saya sendiri tidak akan mampu menghadapi peperangan dalam diri saya. Dengan kekuatan saya sendiri, saya akan menjadi tambah bingung, frustrasi, dan kecewa. Jalan keluar tidak terletak pada diri saya, tetapi pada Kristus Yesus. Melalui karyaNya di Golgota dun iman kita kepadaNya, kita tahu jiwa kita terjamin keselamatannya; melalui kebangkitan dan kehidupanNya sekarang, kita tahu bahwa Dia akan melindungi kita dun memberikan kekuatan bagi kita untuk tetap berjalan denganNya dan menang atas segala cobaan.

Jadi, orang Kristen pasti akan terus berperang melawan dosa dalam dirinya, dan dapat jatuh. Tetapi kita juga dapat hidup berkemenangan dengan kuat kuasa Yesus Kristus.

Semoga semua ini dapat membantu. Terima kasih.


Catatan: Tidak tercatat kapan artikel ini saya tulis, namun pernah ditayangkan di FICA Network pada Maret 1992.

Tidak ada komentar: