Kamis, April 01, 2010

KEBANGKITAN YESUS DAN IMAN KRISTEN - Bagian 1

Jikalau anda datang kepada saya dan bertanya, “Apa yang membuat anda yakin bahwa iman Kristen itu benar?”, maka secara singkat akan saya jawab, “Karena Yesus sudah bangkit dari kematian.” Di balik jawaban yang singkat ini adalah pemikiran sebagai berikut: Yesus adalah pencetus iman Kristen; Yesus mati, namun kemudian hidup kembali; manusia biasa tidak akan bangkit dari kematiannya, maka kebangkitan Yesus menunjukkan bahwa Ia bukanlah manusia biasa, melainkan adalah Allah sendiri, sebagaimana yang Ia nyatakan selama hidupNya; sifat Allah (benar, kudus, tidak mungkin menipu, dan lain sebagainya) memastikan bahwa apa yang Ia cetuskan pasti benar; Yesus adalah Allah, maka apa yang Yesus cetuskan pasti benar; Yesus mencetuskan iman Kristen, maka iman Kristen pasti benar.

Jawaban di atas dan logika yang melatarbelakanginya, meskipun nampak sederhana, sebenarnya dibayangi banyak isu yang pelik yang menuntut penyelesaian. Misalnya, supaya jawaban di atas menjadi benar, kita harus terlebih dahulu yakin bahwa Yesus memang seorang tokoh sejarah dan bukan tokoh fiksi atau mitos. Di antara begitu banyak tokoh agama dan kepercayaan yang eksistensinya dibayangi khayalan, bagaimanakah kita dapat memastikan bahwa Yesus memang manusia darah dan daging yang pernah hidup di tanah Palestina sekitar 2000 tahun yang lalu? Jikalau Yesus bukan tokoh sejarah, maka kebangkitanNya pun hanya sekedar cerita, dan tidak mungkin mempunyai dampak yang riil dan konsisten dalam realita eksistensi manusia. Tempat dan waktu tidak memungkinkan pembahasan topik ini, maka untuk keperluan artikel ini marilah kita setuju untuk mengakui bahwa Yesus memang seorang tokoh sejarah, seorang Yahudi yang pernah hidup sekitar 2000 tahun yang lalu.

Setelah kita menerima eksistensi Yesus, masih ada isu yang mengganjal mengenai kebangkitan Yesus. Seseorang baru dapat bangkit dari kematian hanya jikalau is sudah sungguh-sungguh mati. Maka, kita harus memastikan bahwa Yesus memang pernah sungguh mati. Lalu, kita harus memastikan bahwa setelah Yesus mati, Ia kemudian hidup kembali. Hanya setelah memastikan kedua hal ini, yaitu bahwa Yesus memang mati dan bahwa Yesus kemudian sungguh hidup kembali, maka “kebangkitan Yesus” mempunyai makna. Seorang bernama Josh McDowell, ketika suatu waktu ditantang untuk mempertimbangkan ke-Kristen-an, menyelidiki dengan seksama kebangkitan Yesus. Usahanya ini membuatnya menjadi seorang Kristen, karena hasil risetnya tidak memungkinkan dia untuk menolak kebenaran akan peristiwa ini. Ia menulis beberapa buku tentang hasil penelitiannya, salah    satunya    adalah The Resurrection Factor, yang isinya telah turut menguatkan iman saya. Berikut ini saya bagikan dengan anda sebagian isi buku tersebut, berkenaan dengan kedua isu di atas.

Catatan: Bersambung ke bagian 2

Tidak ada komentar: