Sabtu, April 03, 2010

KEBANGKITAN YESUS DAN IMAN KRISTEN - Bagian 3

Semua keadaan di atas berlaku pada hari Sabtu. Tetapi pada hari Minggu pagi, keadaan berubah sama sekali, sebagai berikut:

1. Meterai Romawi rusak. Siapakah yang berani menantang kekuasaan Romawi, di bawah ancaman hukuman mati?

2. Tubuh Yesus tidak ada di dalam kuburNya. Bahkan musuh-musuh Yesus pun tidak dapat menyangkal fakta ini. Jikalau tubuh itu masih ada di sana, maka ketika murid-murid Yesus mengabarkan kebangkitanNya, musuh-musuh Yesus dapat dengan mudahnya menyangkal kesaksian mereka dengan mengeluarkan tubuh itu. Dengan demikian iman Kristen akan dihancurkan saat itu juga. Namun tidak seorang pun sepanjang sejarah dapat menunjukkan tubuh Yesus. Kubur Yesus tetap kosong sampai sekarang, dan jasad Yesus tetap tidak ditemukan.

3. Batu penutup kubur yang seberat 1,5 sampai 2 ton itu telah tergeser jauh, bukan saja dari pintu kubur, tetapi bahkan dari seluruh bukit batu kubur tersebut. Untuk menggeser batu seberat itu saja sudah sulit, apalagi memindahkannya jauh-jauh. Lagipula, jikalau seseorang ingin mencuri tubuh Yesus, untuk apa ia memindahkan batu penutup jauh-jauh? Pergeseran batu penutup pintu kubur Yesus menunjukkan suatu kuasa di luar manusia yang melakukannya.

4. Pasukan Romawi meninggalkan kubur dan pergi kepada imam-imam kepala Yahudi. Pasukan penjaga itu akan menghentikan segala usaha manusiawi yang mengganggu kubur Yesus. Mustahil jikalau sekelompok orang dapat mendekati kubur Yesus, merusak meterai, memindahkan batu penutup jauh dari kubur, dan membawa pergi tubuh Yesus tanpa sepengetahuan mereka. Tetapi bahwa pasukan tersebut terpaksa meninggalkan tugas menunjukkan bahwa sesuatu di luar kekuasaan mereka telah terjadi pagi itu.

5. Injil Yohanes mencatat bahwa ketika Petrus dan Yohanes pergi ke kubur Yesus, mereka menemukan kain pembalut tubuh Yesus masih ada di dalam kubur, umumnya masih dalam keadaan seperti ketika membalut tubuh itu, namun sekarang sudah kosong. Jikalau ada yang ingin mencuri tubuh Yesus, mungkinkah ia meninggalkan kain kafan itu, bahkan dalam bentuk yang semula?

6. Yesus kemudian menampakkan diri kepada beberapa orang, bahkan suatu ketika kepada lebih dari 500 orang sekaligus. Paulus kemudian mengatakan bahwa banyak dari saksi mata ini masih hidup pada masa pelayanan Paulus, dan siap memberikan kesaksian pada saat itu juga. Yesus bahkan menampakkan diri pada orang¬-orang yang tidak percaya kepadaNya, termasuk Paulus dan Yakobus saudaraNya sendiri. Mereka tidak akan memberikan kesaksian akan kebangkitan Yesus jikalau mereka tidak sungguh-sungguh telah melihat Yesus yang hidup.

Sekarang, marilah kita renungkan hal-hal di atas. Ingatlah pengalaman Yesus setelah Ia ditangkap: enam persidangan sepanjang malam dan pagi, tekanan batin, cambukan yang merusak punggungNya, palang berat di bahuNya, sengsara penyaliban, darah dan air dari lambungNya, kaki yang tidak dipatahkan, verifikasi kematian oleh pasukan Romawi, kubur batu dan batu penutup yang berat, balutan erat dan ramuan yang merekatkannya pada tubuh, meterai dan penjagaan pasukan Romawi; mungkinkah Yesus tetap bertahan hidup dalam keadaan demikian? Saya rasa tidak. Semua ini memastikan bahwa Yesus sungguh telah mati. Lebih mudah dan rasional untuk percaya bahwa Yesus sudah mati daripada mempercayai sebaliknya. Sekarang, ingatlah apa yang terjadi Minggu pagi: meterai rusak, kubur kosong, batu berat berpindah jauh, pasukan Romawi melarikan diri, kain kafan yang kosong, dan para saksi mata Yesus yang hidup setelah kematianNya; penjelasan apa yang anda dapat berikan atas fakta-fakta tersebut? Tidak ada penjelasan lain yang rasional, kecuali bahwa Yesus yang sudah sungguh mati, sekarang sudah bangkit dari kematianNya.

Kebangkitan Yesus adalah fondasi dari iman Kristen. Paulus mengatakan bahwa tanpa peristiwa tersebut maka iman Kristen menjadi sia-sia. Tetapi, walaupun kebangkitan dari kematian merupakan hal yang aneh dan tidak lazim, dan karenanya sulit diterima dan dipercaya oleh kita, mempercayai kebangkitan Yesus bukanlah suatu tindakan yang bodoh dan buta. Fakta-fakta seputar peristiwa penyaliban dan kebangkitan Yesus justru menghasilkan kesimpulan bahwa Yesus telah sungguh mati dan bangkit kembali. Oleh sebab itu, kita dapat dan bahkan patut mempercayai bahwa Yesus memang sudah bangkit dari kematian. KebangkitanNya itu membuktikan bahwa Ia adalah Allah, dan kenyataan ini menjamin kebenaran iman Kristen yang diajarkanNya. Oleh sebab Yesus telah bangkit, maka kita boleh yakin bahwa iman Kristen itu benar adanya.

 Daftar bacaan berkenaan dengan kebangkitan Yesus:
Geisler, Norman L. The Battle for the Resurrection. Nashville: Thomas Nelson Publishers, 1989.
McDowell, Josh. The Resurrection Factor. San Bernardino: Here's Life Publishers, 1981.
Morison, Frank. Who Moved the Stone? Grand Rapids: Lamplighter Books.




Tidak ada komentar: